Realisasi Dana Desa Tiyuh Tunas Jaya Diduga Dimark-up, Warga: “Sudah Rusak”

0
18

TUBABA, Pandawa-lima.co.id

Realisasi anggaran Dana Desa (DD) Tiyuh Tunas Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, diduga menjadi ladang praktik korupsi. Sejumlah item anggaran baik fisik maupun nonfisik dalam penggunaan Dana Desa tahun 2023 dan 2024 terindikasi mengalami mark-up.

Pada tahun anggaran 2023, sejumlah proyek yang dibiayai DD memunculkan dugaan penyimpangan, seperti:

Pengerasan Jalan Desa (onderlagh): Rp 156.330.000 Pemeliharaan Jalan Lingkungan Permukiman/Gang: Rp 42.075.000 Pemeliharaan Jalan Desa: Rp 1.800.000 Pembangunan/Rehabilitasi Jamban Umum (MCK): Rp 10.725.000

Pembangunan/Rehabilitasi Sanitasi Permukiman (Gorong-gorong, Selokan, Parit): Rp 15.577.000, Rp 11.496.000, dan Rp 10.796.000

Selain itu, anggaran kegiatan nonfisik seperti: Penyelenggaraan Posyandu (termasuk insentif kader, makanan tambahan, kelas ibu hamil dan lansia): Rp 42.032.000 Keadaan Mendesak: Rp 175.592.000 juga menimbulkan pertanyaan dari masyarakat.

Pada sektor ketahanan pangan, anggaran sebesar Rp 175.380.000 untuk peningkatan produksi tanaman pangan (termasuk alat produksi dan pengolahan) turut dipertanyakan masyarakat karena tidak terlihat hasil konkret di lapangan.

Memasuki tahun anggaran 2024, dugaan mark-up kembali muncul, terutama pada proyek:

Pembangunan gorong-gorong di beberapa titik: masing-masing Rp 10.198.000, Rp 8.154.000 (tiga titik). Pemeliharaan Jalan Usaha Tani: Rp 48.270.000, namun jalan tersebut kini telah mengalami kerusakan

Pengerjaan onderlagh: Rp 80.190.000, Rp 82.215.000, dan Rp 68.040.000 yang kondisinya pun mulai rusak meskipun baru dibangun tahun ini

Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, “Baru tahun kemarin dibangun jalannya, tapi batunya sudah berhamburan.”

Indikasi mark-up juga terjadi pada pembangunan sumur bor yang menyedot anggaran Rp 27.290.500 dan Rp 26.515.500, serta pada kegiatan pemeliharaan sistem pembuangan air limbah sebesar Rp 44.282.000.

Saat dikonfirmasi di Balai Tiyuh, Kepalo Tiyuh Tunas Jaya, Yani, tidak berada di tempat. Seorang aparatur tiyuh yang mengaku sebagai Kepala Suku 6, Ari, mengatakan bahwa Kepalo sedang sakit.

“Pak Kepalo lagi sakit, gak masuk. Saya baru masuk 2024, jadi gak tahu soal anggaran 2023,” ujar Ari, Rabu (23/4/2025). Ia menambahkan bahwa anggaran 2024 digunakan untuk pengerjaan jalan usaha tani, onderlagh dekat lapangan, paving balai tiyuh, dan MCK.

Namun, ketika awak media mencoba mengonfirmasi kepada Suwantoro selaku Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), ia tidak berada di lokasi proyek. Pekerja di lapangan mengatakan bahwa proyek tersebut sistem borongan.

“Pak Suwantoro ke Jakarta. Saya cuma pekerja, gak tahu soal anggarannya,” ujar salah satu pekerja.

Upaya konfirmasi lebih lanjut kepada Suwantoro melalui WhatsApp pun tidak mendapatkan respons hingga berita ini diturunkan.

Penulis : Tim

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here