TUBABA, Pandawa-lima.co.id
Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat Provinsi Lampung meluncurkan kartu E-Penting yang berfungsi untuk menurunkan angka stunting di kabupaten setempat.
Untuk kita ketahui bersama, E-Penting adalah kartu elektronik peduli stunting yang merupakan salah satu inovasi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Tubaba yang dirilis pada tahun 2022. Bahkan, program inovasi komitmen Pemkab Tubaba dalam upaya menurunkan angka prevelensi stunting ini, diganjar penghargaan dari Pemprov Lampung, pada kegiatan rapat koordinasi lintas sektor penanganan masalah gizi tingkat Provinsi Lampung tahun 2023.
Adapun penghargaan yang dimaksud yakni penghargaan kabupaten terinovatif dan penghargaan Siger Stunting (Sinergitas Intervensi Gerakan Penurunan Stunting) Kategori Utama, yang diserahkan Wakil Gubernur Lampung diwakili Kepala Bappeda Provinsi Lampung Ir. Mulyadi Irsan, M.T, kepada Kepala Bappeda Tubaba Ir. Yudiansyah, S.P.,M.Si, dan Kepala Dinas PP dan KB Tubaba Nurmansyah, S.E.,M.M di Ballroom Swiss-Belhotel, Bandar Lampung. Kamis (11/5/2023) lalu.
Penjabat Bupati Tubaba Dr Zaidirina, S.E.,M.Si mengungkapkan bahwa E-Penting ini integrasi dari program Smart Village yang ada di seluruh Tiyuh atau Desa di Kabupaten Tubaba.
“E-Penting dikembangkan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) dengan mengusung program dapur sehat atasi Stunting (DASHAT) dari Pemerintah Pusat tepatnya program nasional dari BKKBN,” kata dia diamini Nurmansyah,selaku kepala Dinas PP Dan KB didampingi oleh Eni Yuliati, Kasubag Perencaan dan Keuangan pada Dinas PP dan KB sekaligus pencetus program E-Penting ini, Minggu (14/5/2023) kemarin.
Menurutnya, pengembangan program E-Penting ini juga bekerjasama dengan beberapa dinas terkait di lingkup Pemkab setempat yakni Dinas Perikanan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Pertanian dalam menyediakan bahan baku makanan yang bersifat lokal yang diusung dalam program K3W (Kandang, Kebun, Kolam dan Wisata).
“E-penting adalah kartu yang dapat digunakan oleh keluarga Beresiko Stunting dalam pengambilan bahan makanan serta menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi masing masing sasaran yang telah disiapkan oleh Tim Pengelola DASHAT di masing-masing tiyuh,” ulasnya
PJ Bupati menjelaskan, keluarga sasaran tersebut adalah keluarga yang mempunyai calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta dan balita. Masing-masing sasaran diberikan satu kartu untuk dipergunakan dalam pengambilan menu dan bahan makanan di dapur sehat atasi stunting (DASHAT).
Mekanisme dalam menentukan keluarga beresiko Stunting sasaran penerima E-penting ini, lanjut Zaidirina, dengan menggunakan data dari pendataan keluarga tahun 2021 (PK21) yang telah di upgrade atau diperbarui melalui kegiatan surveillance pada tahun 2022 oleh Tim Pendamping Keluarga dan juga Data dari Dinas Kesehatan mengenai balita Stunting.
“Setelah itu, data sasaran yang telah diperoleh tersebut diinput ke dalam program smart village. Kemudian ditetapkan sebagai sasaran per wilayah masing masing untuk diberikan kartu E-Penting,” paparnya.
Dia menambahkan, setelah mendapatkan kartu E-penting, keluarga sasaran dapat mengambil menu dan bahan makanan di Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di wilayah masing masing dengan menu-menu yang dibuat untuk keluarga sasaran ini adalah menu menu yang berbahan dasar lokal hasil dari Kandang Kebun dan Kolam (K3) yang dibudidayakan di masing-masing tiyuh untuk dijadikan sebagai bahan dasar makanan peningkatan gizi bagi keluarga sasaran.
“Pemantaun peningkatan gizi atau perkembangan masing masing sasaran dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga di masing-masing wilayah untuk kemudian dilaporkan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat tiyuh kemudian tingkat kecamatan dan meningkat ke tingkat kabupaten,” jelasnya.
Apabila dalam pendampingan didapati keluarga beresiko Stunting ini tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, kata dia, maka tim Audit stunting akan turun untuk menentukan langkah apa yang akan diambil selanjutnya.