TUBABA, Pandawa-lima.co.id
Menggali potensi sekaligus mencari Inspirasi baru dari masyarakat melalui kepalo Tiyuh/Desa yang ada di Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tulangbawang Barat, Podcast Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Tubaba Kolaborasi dengan dua kepalo Tiyuh setempat.
Dengan di pandu Host JMSI Tubaba Wawan Hidayat bersama Tim Podcast kali ini memilih lokasi perbatasan dua Tiyuh, yaitu Tiyuh Margasari dan Tiyuh Mulyosari. Tepatnya di Tugu tiga berlian, Sabtu (10/6/2023)
Seperti halnya diceritakan Nasimin, kepalo Tiyuh Margasari. Bahwasannya Tugu tiga berlian ini adalah tugu yang dibangun pemimpin lama hingga saat ini tugu ini menjadi salah satu ikon Tiyuh setempat.
“Ya mas, tugu ini dibangun pada jaman kepalo lama (Suparno) tepatnya pada Tahun 2003 lalu. Dulunya tugu ini masuk wilayah Tiyuh Margasari, setelah pemekaran Tugu ini masuk wilayah Tiyuh Mulyosari,”cetusnya.
Kemungkinan, lanjutnya, kebanyak orang belum mengetahui makna dari Tugu Tiga berlian ini, berdasarkan informasi dari penggagas tugu ini, tugu tiga berlian ini adalah tugu yang memaknai bahwa Tiyuh ini maju berkat penopang ketahanan pangan dan perekomian. Seperti; Sawit, karet, dan padi.
Senada disampaikan Purwanto, kepalo Tiyuh Mulyosari bahwasannya Tiyuh yang dipimpinnya adalah hasil pemekaran dari Tiyuh Margasari yang kini menjadi tiyuh Mulyosari. Jadi, mana di setiap ingin melaksanakan rancangan pembangunan Tiyuh selalu berkordinasi ke tiyuh lainnya agar tidak terjadi timpang tindih program.
“Bisa dibilang Tiyuh Mulyosari ini adalah anak Tiyuh Margasari, tentunya sebagai anak akan selalu berkordinasi kepada orang tua agar apa yang akan dikerjakan tidak menjadi hal yang merugikan, begitu juga sebaliknya,” cetus Purwanto.
Sebagai Tiyuh pemekaran, lanjut Purwanto, banyak hal yang harus dikerjakan dan diperhatikan, seperti halnya jalan. Yang mana jalan ini adalah salah satu akses perkembangan ekonomi.” Saya berharap kepada Tiyuh yang terlebih dahulu maju untuk membantu kemajuan Tiyuh ini, bagai mana jalan bisa bagus sehingga perekonomian antar Tiyuh bisa berjalan,” harapnya.
Mengingat, lanjut Purwanto, dari Tahun 1984 hingga saat ini wilayah yang dipimpinnya masih banyak jalan tanah, termasuk jalan si depan rumahnya. Untuk itu, dirinya berharap kepada Pemkab Tubaba melalui Dinas terkait untuk dapat merespon hal ini agar masyarakat dapat merasakan pemerataan, pintanya.