Ini Harapan Anggota DPRD Lampung ‘Sahlan’ Terkait Nilai-nilai Pancasila

0
28

Lampung Selatan, Pandawa-lima.co.id

‘Pancasila saat ini semakin memudar, kalo dulu tatakrama, tegur sapa antara anak dengan orang tua, dan sesama serta lingkungan sudah luntur’, demikian diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Lampung, Sahlan Syukur. Dihadapan Warga Margodadi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Minggu (07/07/2024).

 

“Sekarang, jelas terjadi. Silaturahmi antar keluarga cukup dengan HP. Bahkan, di beberapa wilayah ngundang acara riungan sudah lewat Hp. Ini menandakan silaturahmi tambah jauh. Dan nilai-nilai pancasila sudah luntur,” kata Sahlan Syukur.

 

Untuk itu, kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung itu, melalui kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, agar saling mengingatkan kembali. Karena, Pancasila didalamnya mengatur tentang tata cara untuk bersilaturahmi.

 

“Jelas, Pancasila sudah mengatur bagaimana kita menjalankan sosial kehidupan sehari-hari. Di Setiap sila punya makna sesuai dengan kultur wilayah masing-masing. Khusus nya sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia,” kata dia.

 

Kepala Desa Margo Dadi Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Noven mengatakan tidak bisa dipungkiri bahwa untuk wilayah Margodadi masuk dalam pantauan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sehingga, kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan oleh Anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2019-2024.

 

“Sosialisasi ini, Merupakan tugas dari anggota DPRD periode 2019-2024. Karena, dampak Radikalisme sangat nyata. Apalagi, Margodadi termasuk pantauan BNPT nasional,” kata Noven.

 

Untuk itu, Dirinya meminta kepada peserta yang hadir dalam kegiatan Sosialisasi Pancasila, dapat memanfaatkan dengan baik. Memahami, materi yang disampaikan narasumber. Sebab, penyebaran paham Radikal sangat masif, dan terstruktur.

 

“Salah satu Ciri-ciri, kelompok radikal diantaranya, Anti demokrasi, Anti pemerintahan, dan Hidup berkelompok. Bahkan, salah satu ara merekrutnya, masuk melalui Kaum Ibu, Pengangguran, preman,” kata dia.

 

Jika, ada ciri-ciri diatas. Kata Noven, pihaknya meminta kesadaran dari warga sekitar untuk menginformasikan kepada aparat desa setempat. “Kalau ada ciri-ciri diatas, kasih tau kami, dan juga saya menghimbau tidak boleh di jauhi juga,” tegasnya. (Red/Adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here