TUBABA, Pandawa-lima.co.id
Kolektif Seni Tulangbawang Barat (Tubaba), yang terdiri dari Sanggar Pakem, Garis Budaya dan Sekolah Seni Tubaba, kembali menggelar presentasi akhir pendidikan kesenian, pada tahun ini, dengan bertajuk “Resital Akhir Pekan”.
Kegiatan tahunan ini juga didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tubaba, Lampung.
Resital akhir pekan menampilkan sejumlah kesenian: musik perkusi, gitar, pameran keramik, pameran seni rupa, teater anak dan dari tari anak, seluruh kegiatan dilaksanakan di area Tiyuh –tiyuh, kota Budaya Ulluan Nughik, Panaragan. Pada Sabtu, 15 April 2023 mendatang.
” Acara dimulai sejak sore hari pukul 15.30-17.30 wib, selanjutnya pada malam hari, (20;15 WIB) dilanjutkan dengan penayangan film The Quest, dua film dokumenter yang menarasikan sejarah masuknya Islam di Aceh dan Bali,” kata Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Ikra Anggara, Kamis (13/04/2023).
Selain itu, kata dia, akan ditayangkan film vertikal. Penayangan film akan digelar di Sessat Agung, Islamic Center Tubaba. Kegiatan Penayangan film merupakan kerjasama antara Madani International Film Festival (Jakarta) dan Sekolah Seni Tubaba.
Melewati sekira 16 pertemuan, sekira 100 anak Tubaba yang rata-rata berusia 7 hingga 13 tahun, belajar berbagai kesenian, namun titik tekannya bukan pada produk kesenian itu sendiri, melainkan melalui setiap tahapan prosesnya, setiap peserta didik berupaya mengembangkan diri menjadi lebih berkualitas. Kurikulum menekankan bagaimana peserta didik memiliki rasa empati, solidaritas, kesetaraan, kerja keras dan menumbuhkan pemahaman tentang lingkungan.
Sejumlah seniman yang terlibat di antaranya Tri Susanti Rahmat (Susan), Andika Ananda, Chandra Purwakanti, Ismail, Andika Ananda, Yoyon Gideon, Khoirul Hartoko, Kiki Windarti, Khusnul, Naya Isnaeni, John Heryanto, Mustofa, Baskoro Wicaksono, Suvi Wahyudianto dan Riyadus Shalihin, dengan konseptor program Semi Ikra Anggara.
Program ini telah berlangsung selama delapan tahun, berdasarkan gagasan bersama antara pemerintah daerah Kabupaten Tubaba dan komunitas budaya.
” Tubaba percaya proses kesenian efektif dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Hingga tahun ini, alumni peserta program “Pendidikan Kesenian untuk Pengembangan Karakter” telah mencapai 3000 orang, program pendidikan kesenian yang tidak membebani peserta didik menjadi seniman, menghasilkan para alumni yang telah bekerja di dalam berbagai profesi,” pungkasnya